Sabtu, 03 November 2012

 ZIONIS DI BALIK KEHANCURAN ISLAM 

      Sampai kapan pun, Barat tidak akan rela jika negeri-negeri Muslim menjadi kuat, bersatupadu menguasai imperium dunia. Bukan tidak mungkin, kaum Muslimin akan mewarisi sejarah yang gemilang, seperti Kesultanan Turki Utsmani berhasil menaklukkan Andalusia atau Salahuddin Al Ayyubi yang merebut Baitul Maqdis. Kecemasan inilah yang mendorong Barat, menghimpun segala energi untuk membelah kekuatan umat, memperlemah barisan, mental, politik, militer, dan ekonominya hingga ke titik nadir.
      Berbagai cara dilakukan untuk merontokkan negeri-negeri Muslim, mulai dari embargo senjata dan ekonomi, perdagangan bebas, menerapkan politik devide et impera (politik belah bambu), seperti menghembuskan isu Sunni-Syiah, menanam spionase di setiap organisasi Islam, membangkitkan radikalisme, hingga meracuni umat dengan pemikiran liberal, termasuk merusak generasi muda Islam dengan narkoba dan pornografi.
Itulah sebagian kecil cara yang ditempuh Zionis Internasional dalam menghancurkan negeri-negeri Muslim. Dengan kekuatan terselubung dan tak tersentuh (invisible hand), seperti menggunakan banyak “baju” untuk mengelabui atau berkedok dewa penolong, tak tahunya langsung menikam ke jantung kekuatan umat Islam.
Untuk mengungkap kelicikan dan tipu daya Zionis ini, 

Pandangan Anda tentang konspirasi global untuk menghancurkan negeri-negeri Muslim?      Pertama, kita harus mengoreksi ke dalam. Salah satu kelemahan tokoh Islam dan organisasi Islam adalah tidak memiliki security awareness, sehingga mudah digarap, dibina dan digalang. Contoh, apakah organisasi seperti PLO dan al Qaeda, itu sudah disusupi untuk diarahkan sesuai agenda mereka? Ini adalah salah satu bentuk yang bisa melemahkan dan memecahkan umat Islam.
      Kedua, munculnya isu tentang aliran yang mudah untuk dipertajam karena perbedaan pandangan dalam beragama. Di sini, kita tidak memiliki kemampuan kontra intelijen. Misalnya, isu wahabi, itu siapa dan dari mana sumbernya? Lalu siapa yang mempertajam isu Syiah dan Sunni? Semua isu ini sebenarnya ada pabriknya. Pabrik yang membikin isu.
      Bagi saya, ini tidak terlepas dari upaya Zionis yang mendapat dukungan dari negara-negara Barat yang Islamphobi. Memang tidak semua Kristiani begitu, tapi banyak tokoh seperti George W Bush dan sejenisnya yang Islamphobi. Bahkan, mereka juga ikut memproduksi isu-isu seperti ini. Karena umat Islam tidak memiliki kemampuan kontra intelijen, lalu menganggap benar isu-isu yang mempertentangkan ini.
      Ketiga, kondisi umat Islam, mayoritas masih di bawah garis kemiskinan, seperti di Somalia, beberapa negara Afrika, termasuk di Pakistan dan Indonesia. Umat Islam yang ekonominya masih lemah, sangat mudah diprovokasi. Selain memprovokasi, mereka juga membuat founding (lembaga), dengan dalih membantu pesantren, yayasan pendidikan dan lainnya. Saya tak mau menyebut nama pesantren dan yayasan yang menerima bantuan dari founding asing itu. Yang jelas, Zionis telah berhasil masuk ke jantungnya basis umat Islam melalui pesantren, kegiatan masjid atau musholla, dan bantuan ekonomi yang bersifat charity. Karenanya kita harus mewaspadainya.
      Saya ambil contoh, bantuan kemanusiaan seperti tsunami di Aceh dan gempa di Sumbar, dengan dalih charity dan humanis, organisasi Salibis turun memberi bantuan sekaligus menjalankan hidden agenda. Ini harus disadari oleh kita, pemimpin Islam, dan para tokoh Islam. Kerenanya, persoalan ini harus kita atasi terlebih dulu. Selama tiga hal ini tidak bisa kita atasi, maka usaha mereka untuk memperlemah umat Islam di berbagai negara, dengan sendirinya akan berlangsung dengan mudah dan sulit kita atasi.



                                                                                                              By: Densus 88

by

Rabu, 31 Oktober 2012

kerusakan alam

Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Alam Dan Faktor Manusia
     Secara garis besar terjadinya kerusakan lingkungan hidup yang ada di bumi ini karena dua faktor. Pertama kerusakan lingkungan hidup karena faktor/proses alam dan kerusakan lingkungan akibat ulah tangan manusia. Peristiwa alam yang menyebabkan terjadinya kerusakan pada alam ini meliputih hal hal seperti ayng bisa Anda baca di postingan mengenai lingkungan.

     Kehidupan manusia di dunia ini tidak akan lepas dari lingkungan. Baik itu dari lingkungan alam ataupun lingkungan sosial. Manusaia bernapas butuh udara/oksigen dari lingkungan sekitar. Aktivitas makan dan minum hingga memelihara kesehatan, semuanya butuh lingkungan. Lingkungan hidup, kalau menurut UU no. 32 tahun 2009, “Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain”.

Hutan Gundul : Kerusakan Lingkungan Faktor Manusia

    Untuk persoalan Lingkungan Hidup, manusia memiliki pengaruh yang amat penting. Karena dalam pengelolaan lingkungan hidup tersebut pada akhirnya juga buat keberlangsungan manusia selama hidup di bumi ini. Terjadinya kerusakan lingkungan hidup sekarang ini karena adanya tindakan yang dapat menimbulkan perubahan secara langsung ataupun tidak langsung sehingga lingkungan hidup tidak lagi dapat berfungsi sebagai penunjang pembangunan yang berkelanjutan (KMNLH, 1998).

    Terjadinya kerusakan lingkungan hidup bisa terjadi dimana saja baik di darat, udara, ataupun di air. Penyebab terjadinya kerusakan lingkungan hidup yang ada di dunia ini karena 2 faktor, yaitu Faktor Alam dan Faktor Manusia.

a. Kerusakan Lingkungan Hidup Faktor Alam
Terjadinya kerusakan Lingkungan hidup akibat faktor alam umumnya dalam bentuk bencana alam seperti yang sering terjadi di Indonesia. Contohnya adalah gelombang tsunami yang pernah terjadi di provinsi Aceh dan telah memporak-porandakan bumi Serambi Mekah dan Nias. Bencana alam lainnya mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup adalah gunung meletus, Gempa bumi, serta Angin topan. Peristiwa-peristiwa alam tersebut telah mengakibatkan kerusakan pada lingkungan hidup.

b. Kerusakan Lingkungan Hidup Faktor Manusia
Ulah manusia yang hidup di bumi ini juga berperan besar dalam menjaga dan merawat kelestarian lingkungan hidup yang ada di bumi. Karena ulah manusia dalam memanfaatkan lingkungan, seringkali tidak diimbangi dengan pemikiran bagaimana masa depan kehidupan generasi berikutnya. Manusia juga yang menjadi penyebab kerusakan lingkungan hidup.

Contoh : kerusakan lingkungan yang di akibat faktor tangan manusia adalah:

-Masalah pencemaran (terjadinya pencemaran udara, air, tanah, dan suara) merupakan dampak dari adanya kawasan industri.

-Bencana banjir, penebangan hutan secara liar, buruknya drainase atau sistem pembuangan air, buang sampah sembarangan hanya sebagian kecil dari kerusakan lingkungan akibat tangan manusia.

oleh:Densus99+

politik etis

Prof. Dr. S. Nasution, M.A. didalam Kata Pengantar bukunya, “Sejarah Pendidikan Indonesia” mengatakan, “Pendidikan tidak berdiri sendiri akan tetapi senantiasa dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan politik, sosial, ekonomi, cultural. Sering pendidikan dipandang sebagai alat politik untuk mengatur dan menguasai perkembangan suatu bangsa, walaupun politik sendiri tidak lepas dari pengaruh sosial, ekonomi dan budaya”.
Titik yang paling penting didalam perjalan sejarah pendidikan Indonesia adalah pada saat munculnya ide Politik Etis. Latar belakang Politik Etis dimulai setelah terjadinya kesulitan keuangan pemerintah Belanda akibat perang Diponegoro (1825-1830) dan perang antara Belanda dengan Belgia (1830-1839). Kesulitan keuangan ini menyebabkan raja Belanda menerima rencana yang dajukan oleh Van Den Bosch dimana pekerjaan budak menjadi dasar eksploitasi colonial. Ia membawa ide penggunaan kerja paksa sebagai cara yang paling ampuh untuk memperoleh keuntungan maksimal, yang kemudian dikenal sebagai cultuurstelsel atau Tanam Paksa yang memaksa penduduk Jawa untuk menghasilkan tanaman untuk pasaran Eropa.
Sistem eksploitasi kolosal ini harus memperkerjakan sejumlah besar orang Bumiputera sebagai pegawai rendahan yang murah untuk menjaga agar perkebunan pemerintah berjalan lancar. Untuk tujuan ini pada tahun 1848 untuk pertama kalinya dalam sejarah colonial diberikan 25.000 Gulden untuk pendirian sekolah bagi anak Bumiputera.
Selanjutnya pada tahun 1899 barulah secara resmi muncul ide Politik Etis dengan terbitnya sebuah artikel oleh Van Deventer berjudul “Hutang Kehormatan” dalam majalah De Gids. Van Deventer menganjurkan program yang ambisius untuk memajukan kesejahteraan rakyat. Ia ingin memperbaiki irigasi, transmigrasi dan pendidikan. Pendidikan dan emansipasi itulah yg menjadi inti Politik Etis.