ZIONIS DI BALIK KEHANCURAN ISLAM
Sampai kapan pun, Barat tidak akan rela jika negeri-negeri Muslim
menjadi kuat, bersatupadu menguasai imperium dunia. Bukan tidak mungkin,
kaum Muslimin akan mewarisi sejarah yang gemilang, seperti Kesultanan
Turki Utsmani berhasil menaklukkan Andalusia atau Salahuddin Al Ayyubi
yang merebut Baitul Maqdis. Kecemasan inilah yang mendorong Barat,
menghimpun segala energi untuk membelah kekuatan umat, memperlemah
barisan, mental, politik, militer, dan ekonominya hingga ke titik nadir.
Berbagai cara dilakukan untuk merontokkan negeri-negeri Muslim, mulai
dari embargo senjata dan ekonomi, perdagangan bebas, menerapkan politik
devide et impera (politik belah bambu), seperti menghembuskan isu
Sunni-Syiah, menanam spionase di setiap organisasi Islam, membangkitkan
radikalisme, hingga meracuni umat dengan pemikiran liberal, termasuk
merusak generasi muda Islam dengan narkoba dan pornografi.
Itulah sebagian kecil cara yang ditempuh Zionis Internasional dalam
menghancurkan negeri-negeri Muslim. Dengan kekuatan terselubung dan tak
tersentuh (invisible hand), seperti menggunakan banyak “baju” untuk
mengelabui atau berkedok dewa penolong, tak tahunya langsung menikam ke
jantung kekuatan umat Islam.
Untuk mengungkap kelicikan dan tipu daya Zionis ini,
Pandangan Anda tentang konspirasi global untuk menghancurkan negeri-negeri Muslim? Pertama,
kita harus mengoreksi ke dalam. Salah satu kelemahan tokoh Islam dan
organisasi Islam adalah tidak memiliki security awareness, sehingga
mudah digarap, dibina dan digalang. Contoh, apakah organisasi seperti
PLO dan al Qaeda, itu sudah disusupi untuk diarahkan sesuai agenda
mereka? Ini adalah salah satu bentuk yang bisa melemahkan dan memecahkan
umat Islam.
Kedua, munculnya isu tentang aliran yang mudah untuk dipertajam karena perbedaan pandangan dalam beragama. Di sini, kita tidak memiliki kemampuan kontra intelijen. Misalnya, isu wahabi, itu siapa dan dari mana sumbernya? Lalu siapa yang mempertajam isu Syiah dan Sunni? Semua isu ini sebenarnya ada pabriknya. Pabrik yang membikin isu.
Kedua, munculnya isu tentang aliran yang mudah untuk dipertajam karena perbedaan pandangan dalam beragama. Di sini, kita tidak memiliki kemampuan kontra intelijen. Misalnya, isu wahabi, itu siapa dan dari mana sumbernya? Lalu siapa yang mempertajam isu Syiah dan Sunni? Semua isu ini sebenarnya ada pabriknya. Pabrik yang membikin isu.
Bagi saya, ini tidak terlepas dari upaya Zionis yang mendapat
dukungan dari negara-negara Barat yang Islamphobi. Memang tidak semua
Kristiani begitu, tapi banyak tokoh seperti George W Bush dan sejenisnya
yang Islamphobi. Bahkan, mereka juga ikut memproduksi isu-isu seperti
ini. Karena umat Islam tidak memiliki kemampuan kontra intelijen, lalu
menganggap benar isu-isu yang mempertentangkan ini.
Ketiga, kondisi umat Islam, mayoritas masih di bawah garis
kemiskinan, seperti di Somalia, beberapa negara Afrika, termasuk di
Pakistan dan Indonesia. Umat Islam yang ekonominya masih lemah, sangat
mudah diprovokasi. Selain memprovokasi, mereka juga membuat founding
(lembaga), dengan dalih membantu pesantren, yayasan pendidikan dan
lainnya. Saya tak mau menyebut nama pesantren dan yayasan yang menerima
bantuan dari founding asing itu. Yang jelas, Zionis telah berhasil masuk
ke jantungnya basis umat Islam melalui pesantren, kegiatan masjid atau
musholla, dan bantuan ekonomi yang bersifat charity. Karenanya kita
harus mewaspadainya.
Saya ambil contoh, bantuan kemanusiaan seperti tsunami di
Aceh dan gempa di Sumbar, dengan dalih charity dan humanis, organisasi
Salibis turun memberi bantuan sekaligus menjalankan hidden agenda. Ini
harus disadari oleh kita, pemimpin Islam, dan para tokoh Islam.
Kerenanya, persoalan ini harus kita atasi terlebih dulu. Selama tiga hal
ini tidak bisa kita atasi, maka usaha mereka untuk memperlemah umat
Islam di berbagai negara, dengan sendirinya akan berlangsung dengan
mudah dan sulit kita atasi.
By: Densus 88
by
By: Densus 88
by